Senin, 30 Oktober 2017

SENAM LANTAI

                                                                    SENAM LANTAI





            Macam-Macam Senam Lantai dan Gambarnya
Senam lantai merupakan salah satu gerakan senam yang dilakukan di lantai, biasanya menggunakan alas berupa matras atau lapangan berumput. Untuk melakukan manuver-manuver gerakan senam lantai dibutuhkan kelenturan, keseimbangan dan kekuatan. Gerakan senam lantai antara lain: roll depan, roll belakang, hands stand, head stand, lompatan harimau, lompat kangkang, kayang, meroda, round off, salto, dan sikap lilin.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini ulasan macam-macam gerakan senam lantai dan gambarnya.
A.  Guling depan (Roll Depan)
          Roll depan merupakan gerakan berguling ke depan yang dapat dilakukan dengan dua sikap awal yaitu roll depan yang diawali dengan jongkok dan roll depan yang diawali dengan berdiri.
Roll depan dengan sikap awal jongkok dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.    Sikap awal berjongkok, kedua tangan bertumpu pada matras. Lebar tangan disesuaikan selebar bahu.
2.    Luruskan kedua kaki, kemudian tekuk kedua siku tangan, lipat kepala  hingga dagu menyentuh bagian dada.
3.    Gulingkan badan dengan terlebih dahulu mendaratkan tengkuk dan melipat kedua kaki pada dada.
4.    Lepaskan tumpuan kedua tangan dari matras, sentuh mata kaki dan badan ditegakkan kembali.
 Untuk roll depan dengan sikap awal berdiri, dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.    Sikap awal badan berdiri tegak dengan kedua tangan di samping badan.
2.    Kedua tangan diangkat ke depan kemudian badan dibungkukkan. Kedua tangan diletakkan di atas matras.
3.    Siku agak ditekuk ke samping kemudian masukkan kepala di antara kedua tangan.
4.    Selanjutnya, bahu disentuhkan ke matras. Kemudian bergulinglah ke depan.
5.    Saat berguling, dengan posisi tangan merangkul lutut kedua lutut dilipat, dagu dan lutut ditarik ke dada.
6.    Sikap akhir berjongkok lalu berdiri.

B.    Guling Belakang (Roll Belakang)
        Roll belakang merupakan gerakan mengguling ke arah belakang dengan posisi kaki dilipat, lutut menempel dengan dada dan kepala ditekuk ke arah dalam hingga dagu menempel dada.
Roll belakang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.    Ambil sikap awal posisi berjongkok dengan kedua tangan di depan dan kaki sedikit dirapatkan.
2.    Tundukkan kepala kemudian tolakkan kaki ke belakang.
3.    Saat panggul menyentuh matras, lipat kedua tangan ke samping dengan telapak tangan menghadap ke atas bersiap untuk gerakan menolak.
4.    Ayunkan kaki ke belakang hingga melewati kepala, dengan kekuatan tolakan  kedua tangan lakukan gerakan berguling dengan kedua kaki dilipat hingga ujung kaki mendarat di matras. Kemudian kembali ke sikap jongkok.

C.    HandStand
         Hand Stand merupakan salah satu gerakan senam lantai dengan sikap tegak, kaki lurus dan rapat ke atas dengan badan bertumpu pada kedua tangan. Yang perlu diperhatikan saat melakukan hands stand adalah jangan melakukannya di alas yang empuk. Hand stand akan lebih mudah dilakukan di atas alas yang keras seperti lantai untuk memudahkan dalam bertumpu.
Hand stand dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.    Sikap awal badan berdiri tegak, kaki diregangkan ke depan dan belakang.
2.    Badan dibungkukkan dengan tangan sebagai tumpuan dilebarkan selebar bahu, luruskan lengan, arahkan pandangan ke depan kemudian angkat bagian pantat ke atas.
3.    Tungkai belakang diayunkan ke atas diikti oleh tungkai yang lain.
4.    Pertahankan keseimbangan dengan kedua tungkai rapat memebentuk satu garis lurus dengan lengan dan badan.

D.    Head Stand


          Head stand atau berdiri dengan kepala merupakan gerakan keseimbangan yang bertumpu pada kekuatan kedua lengan dan kepala (otot leher).
Head stand dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.    Ambil sikap awal posisi berjongkok dan tempatkan kedua telapak tangan dan ujung kepala di matras.
2.    Saat kepala dan kedua lengan siap digunakan untuk bertumpu, pindahkan pelan-pelan titik berat badan ke titik tumpu.
3.    Angkat kedua kaki secara perlahan dengan cara membengkokkan kaki ke atas hingga kedua kaki dan panggul berada di atas kepala.
4.    Secara perlahan luruskan kedua kaki hingga posisi kaki dan badan membentuk garis lurus.

E.    Lompatan Harimau





        Gerakan lompatan harimau tidak berbeda jauh dengan gerakan roll depan. Yang membedakan pada gerakan lompatan harimau, gerakan diawali dengan sikap agak meloncat seperti gerakan harimau.
Berikut ini cara melakukan lompatan harimau:
1.    Sikap awal berdiri dengan tegak sambil memposisikan kedua lengan di samping badan dan pandangan mengarah lurus ke depan.
2.    Buat tolakan pada papan tolak dengan kedua kaki sambil mengayukan lengan ke atas.
3.    Pandangan dipusatkan ke depan saat badan melayang dengan tangan yang bertumpu pangkat kuda-kuda.
4.    Bertolaklah dengan sekuat tenaga untuk melentingkan badan menggunakan kedua tangan sambil melipat lutut di depan dada.
5.    Luruskan tungkai ketika berada di ujung kuda-kuda.
6.    Gerakan ini diakhiri dengan sikap jongkok lalu berdiri.

F.    Lompat Kangkang
           Gerakan senam lantai lainnya adalah lompat kangkang. Lompat kangkang merupakan gerakan melompat dengan sikap kangkang yang dilakukan tanpa perlu meluruskan badan terlebih dahulu. Lompat kangkang biasanya dilakukan dengan menggunakan peti atau kuda lompat sebagai objek yang harus dilompati.
 Gerakan lompat kangkang bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1.    Setelah mengambil awalan dan take off, panggul diangkat setinggi-tingginya.
2.    Panggul ditekuk saat tangan menyentuh kuda lompat atau peti, kemudian tangan dibuka ke samping.
3.    Buat tolakan tangan sekuat tenaga sementara kepala dan dada diangkat ke arah atas.
4.    Sebelum mendarat, badan diluruskan dan tungkai dirapatkan. Kedua hal ini dilakukan setelah melewati peti lompat.
5.    Gerakan terakhir adalah mendaratkan dan merapatkan kedua kaki sambil lutut sedikit ditekuk.

G.    Kayang

         Gerakan senam lantai lainnya yang cukup populer adalah kayang. Gerakan kayang merupakan   gerakan meregangkan perut dan panggul dengan posisi kaki bertumpu pada empat titik dalam keadaan terbalik. Gerakan kayang ini memiliki manfaat untuk meningkatkan kelenturan bahu.
Kayang dapat dilakukan dnegan cara sebagai berikut.
1.    Ambil sikap awalan berdiri dengan kedua tangan bertumpu di pinggul.
2.    Menekuk kedua kaki dan siku tangan sambil melipat kepala ke belakang.
3.    Kemudian kedua tangan diputar ke belakang hingga mencapai matras yang menjadi tumpuan.
4.    Badan berada pada posisi melengkung seperti busur saat melakukan gerakan kayang dengan sempurna.

H.    Meroda

         Gerakan meroda pada senam lantai merupakan gerakan memutar tubuh dengan sikap menyamping dengan menggunakan tumpuan pada kedua tangan dan kaki.
Gerakan meroda dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1.    Ambil sikap awal berdiri tegak menyamping dengan kedua kaki dibuka agak lebar. Kedua tangan lurus ke atas agak menyamping seperti huruf V dan pandangan lurus ke depan.
2.    Kemudian menjatuhkan badan ke samping dengan meletakkan telapak tangan di samping kiri sambil mengangkat kaki kanan lurus ke atas.
3.    Gerakan tersebut kemudian dilanjutkan dengan meletakkan telapak tangan kanan di samping tangan kiri.
4.    Kemudian mengayunkan kaki kanan sambil kaki kiri bertolak pada lantai sehingga kedua kaki terbuka menyerong ke samping. Kemudian letakkan kaki kanan di sebelah tangan kanan, lalu tangan kiri diangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
5.    Setelah badan terangkat, kedua lengan berada pada posisi lurus ke atas seperti posisi semula.
6.    Jika sulit melakukan gerakan ini sendirian, Anda bisa mengajak seorang teman untuk membantu memegang teman yang sedang berkayang.

I.    Round Off



          Round off merupakan salah satu gerakan senam lantai yang terdiri dari gerakan hand stand disertai memutaar tubuh pada sumbu tegak serta gerakan tolakan menggunakan kedua tangan sebagai tumpuan pada saat akan mendarat.
 Round off dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1.    Mengambil sikap awalan dengan mengayunkan kedua lengan ke atas sejajar dengan bahu.
2.    Kaki kiri diangkat kemudian melangkah ke depan sambil badan diputar ke samping.
3.    Kedua tangan kemudian diletakkan pada matras sambil melemparkan kaki kanan lurus ke atas diikuti dengan kaki kiri sehingga berada pada posisi hand stand.
4.    Kedua kaki kemudian dilemparkan sejauh mungkin.
5.    Sikap akhir mendarat dengan kedua kaki dan badan mengarah ke posisi semula.

J.    Salto


        Gerakan salto merupakan gerakan melompat sambil jungkir balik di udara. Untuk melakukan gerakan ini harus didampingi oleh seorang profesional dan dilakukan menggunakan sejenis kasur latihan atau bantalan yang diletakkan di atas lantai.

K.    Sikap Lilin



         Gerakan ini merupakan gerakan mengangkat   pinggang ke atas dengan ditopang oleh kedua tangan.
Sikap lilin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1.    Ambil posisi tidur terlentang dengan kedua tangan di samping badan dan pandangan mengarah ke atas.
2.    Kemudian kedua kaki diangkat lurus dan rapat ke atas.
3.    Kedua tangan menopang pinggang sementara bagian pundak menjadi tumpuan. Tahan posisi ini untuk beberapa saat.



Manfaat senam lantai
A.    Membuat tubuh lebih bugar dan sehat - Sama seperti manfaat olahraga yang lain, senam lantai juga dapat membuat tubuh kita lebih bugar dan. Tubuh yang bugar tentu saja akan membuat kita lebih bersemangat untuk melakukan aktifitas selama seharian. Dan tubuh yang sehat tentu saja akan ikut melancarkan aktifitas harian kita.
B.    Memperbaiki bentuk tubuh - Jika Anda merupakan salah satu orang yang sering merasa tidak percara diri karena masalah bentuk tubuh misalnya badan yang terlalu membungkuk, Anda bisa mencoba melakukan senam lantai untuk membangun atau memperbaikin tubuh Anda agar menjadi lebih tegak.
C.    Melangsingkan tubuh - Manfaat ini tentu saja sangat bermanfaat khususnya para wanita atau atlet putri. Dengan melakukan berbagai macam gerakan senam lantai maka lemak-lemak di dalam tubuh akan terus dibakar dan akan berkurang.
D.    Melenturkan tubuh - Jika Anda adalah salah satu orang yang memiliki tubuh yang kaku, Anda bisa melakukan senam lantai secara teratur untuk melatih tubuh Anda agar tidak kaku. Tidak perlu melakukan gerakan yang terlalu ektrim seperti lompat harimau, melainkan bisa juga dengan melakukan gerakan-gerakan sederhana misalnya seperti cop roll kecil-kecilan atau bisa juga melakukan Roll back roll.
E.    Mengembangkan otot - Manfaat ini biasanya yang banyak dicari oleh para pria dewasa. Karena rasanya percuma punya suara yang nge bass atau cowok banget, tapi badannya melambai atau tidak kuat. Jadi dengan melakukan banyak gerakan senam lantai secara berkala, akan membantu mengembangkan otot-otot tubuh, oleh karena itu tubuh Anda akan menjadi lebih kekar dan kuat.


Read more

MAKALAH TENTANG PENCAK SILAT

KATA PENGANTAR


    Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan alam beserta hukum-hukumnya, melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dengan pertolonganNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam penyusun sanjungkan untuk junjungan kami Nabi
Muhammad SAW., beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya serta orang-orang
yang mengikuti ajarannya.
Semoga jasa baik semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Penyusun sadar kalau dalam penulisan ini tentu masih banyak kekurangan dan kelebihan karena keterbatasan, kemampuan, pengetahuan dan juga pengalaman yang penyusun miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Hanya kepada Allah kami bertawakal dan berserah diri.

BAB I
PENDAHULUAN

 A.Latar Belakang
    Pencak silat, sebagai olahraga juga merupakan olah kanuragan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas fisik sekaligus psikis. Tidak jarang olah kanuragan ini juga dipakai sebagai sarana pendakian spiritualitas.
Ciri khusus pada Pencak Silat adalah bagian kesenian yang di daerah-daerah tertentu terdapat tabuh iringan musik yang khas. Pada jalur kesenian ini terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan suatu pendalaman khusus (skill). Pencak Silat sebagai seni harus menuruti ketentuan-ketentuan, keselarasan,keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa dan wiraga.
Di beberapa daerah di Indonesia Pencak Silat ditampilkan hampir semata-mata sebagai seni tari, yang samasekali tidak mirip sebagai olahraga maupun bela diri. Misalnya tari serampang dua belas di Sumatera Utara, tari Randai di Sumatera Barat dan tari Ketuk Tilu di Jawa Barat. Para penari tersebut dapat memperagakan tari itu sebagai gerak bela diri yang efektif dan efisien untuk menjamin keamanan pribadi.
Pengembangan Pencak Silat sebagai olahraga dan pertandingan (Championships) telah dirintis sejak tahun 1969, dengan melalui percobaan-percobaan pertandingan di daerah-daerah dan di tingkat pusat. Pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta telah dipertandingkan untuk pertama kalinya yang sekaligus merupakan Kejuaraan tingkat Nasional yang pertama pula. Masalah yang harus dihadapi adalah banyaknya aliran serta adanya unsur-unsur yang bukan olahraga yang sudah begitu meresapnya di kalangan Pencak Silat.
Dengan kesadaran para pendekar dan pembina Pencak Silat serta usaha yang
terus menerus maka sekarang ini program pertandingan olahraga merupakan bagian yang penting dalam pembinaan Pencak Silat pada umumnya Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan. Sedangkan silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI adalah sebagai berikut :
“Pencak adalah gerak bela-serang, yang teratur menurut sistem, waktu, tempat, dan iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara ksatria, tidak mau melukai perasaan. Jadi pencak lebih menunjuk pada segi lahiriah. Silat adalah gerak-bela-serang yang erat hubungannya dengan rohani, sehingga menghidup suburkan naluri,menggerakkan hati nurani manusia, langsung menyerah kepada Tuhan Yang Maha Esa”

SEJARAH PENCAK SILAT DI INDONESIA

A.    Sejarah Silat dan Peradaban
Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya.
Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur.
Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas.
Sejarah pencak silat di Indonesia dapat dibagi dalam beberapa masa,
yaitu:
1.    Masa Sebelum Penjajahan Belanda
Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembang menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok. Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat. Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yang ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi. Pemupukan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri.
Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperlukan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.
2.    Masa Penjajahan Belanda
Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian kepada pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belanda tidak memberi kesempatan perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi kehilangan pijakan kehidupannya. Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan yang diijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara saja.
Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya.
3.    Masa Pendudukan Jepang
Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa serentak didirikan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olah raga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahragapada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul itu ditolak oleh Shimitsu karena khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan kepada kita untukmenghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran bangsa kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.
Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insyaf lagi akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya dalam masyarakat kita.

4.    Masa Kemerdekaan
Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempatuntuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajaridanmendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas Nasional.
Melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka padatanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr. Wongsonegoro.Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh Indonesia, IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukkan pelajaran Pencak Silat di sekolah-sekolah.
Usaha yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan, yang kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak Silat oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bangsa Indonesia dengan nama "Pencak Silat" yang merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata silat. Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.
Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/ manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan.
Definisi pencak silat adalah sebagai berikut :
Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untukmembela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B.    Sejarah Silat dan Peranannya Sebagai Alat Perjuangan Bangsa
Pencak silat tidak diragukan lagi merupakan salah satu budaya bangsa yang sangat berperan dalam sejarah perjuangan bangsa ini dari sejak jamankolonialisme sampai jaman perang kemerdekaan.
1.    Awal Mula
Sejarah mencatat bahwa manusia mengembangkan kemampuan bela diri untuk bertahan hidup, kemampuan bela diri ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. Beberapa aliran kuno di nusantara memiliki hikayat dan mitos bagaimana aliran itu di ciptakan yang sebagian besar nenek moyang kita belajar bela diri kepada binatang atau mengikuti tingkah polah binatang (seperti pada mitos Silat Cimande, Silat Bawean, Silat Melayu).Sebagian besar dilukiskan belajar pada tingkah binatang seperti monyet, macan, ular dan burung.
Beladiri pada perkembangannya digunakan pula sebagai alat untuk memperluas kekuasaan dan mempertahankan kedaulatan kelompok masyarakat yang pada akhirnya pemahaman dan penguasaan bela diri dan kesaktian menjadi sarat untuk menentukan posisi sosial dan politik di masyarakat kala itu. Demikian pula dengan kerajaan-kerajaan di nusantara dimana bela diri ini di ajarkan di lingkungan terbatas dan tidak di ajarkan secara bebas kepada masyarakat umum.
Tercatat kerajaan-kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit kala itu memilikibala tentara yang sangat cakap dalam berperang dan ahli dalam bela diri sehingga bisa memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas pada jamannya. Demikian pula dengan kerajaan Sunda Pajajaran yang tercatat pernah mengalami pertikaian dengan Majapahit pada kasus Puputan Bubat dimana tercatat dalam sejarah semua pengiring putri Pajajaran bertempur sampai darah penghabisan dengan menggunakan paling tidak 7 jurus silat yang di kuasai para pasukan Pajajaran kala pertempuran Bubat terjadi.
2.    Pengajaran silat
Pencak silat mulai berkembang dan melembaga sebagai salah satu mata pelajaran pada masa itu hanya di ajarkan di lingkungan keraton dan lembaga Mandala. Di keraton dan istana silat diajarkan pada lingkungan keluarga istana, penggawa sampai pasukan perang. Sedangkan di Mandala, silat dan ilmu kebatinan di ajarkan para pendeta dan rohaniawan kala itu, rakyat jelata tidak bisa belajar bela diri begitu saja. Ada status social dan ada aturan yang membatasi penyebaran ilmu bela diri dan kanuragan pada masa itu. Pada masa awal Islam masuk ke bumi nusantara kebiasaan pengajaran bela diri di wiyatamanda ini dilanjutkan, dengan mengajarkan juga silat dan bela diri di lingkungan pesantren guna membantu penyebaran agama islam kala itu. Sehingga akhirnya rakyat bisa mendalami pencak silat ini dan peranan pesantren dan kerajaan islam kala itusangat besar dalam membantu penyebaran silat di nusantara. Kebiasaan ini melekat sampai sekarang, budaya shalat dan silat masih di pegang teguh pada silat betawi dan Sumatra, kebiasaan berlatih silat di halaman surau setelah shalat Isya sampai jam 24 malam menjadi hal yang biasa. Keterikatan antara guru dan murid disimbolkan dengan pengangkatan anak sasian pada silat Minang, dimana murid di angkat sebagai anak dari guru. Istilah “lahir silat mencari kawan dan batin silat mencari tuhan” menjadi sangat popular di tanah Minang. Bahkan tinggal di surau dan bersilat sudah merupakan ‘Live Style‘ bagi para pemuda Minang kala itu.
3.    Masa kolonialisme
Silat mulai digunakan sebagai alat perjuangan ketika masa kolonialisme, dimulai dengan pengusiran pasukan Portugis dari Batavia oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahilah, tercatat puluhan ribu pasukan dari Mataram, Cirebon dan sekitarnya bergerak guna menghalau pasukan Portugis dari Batavia. Belum lagi perjuangan masyarakat Banten dalam mengusir Belanda yang menghasilkan kebudayaan Debus. Kebudayaan ini dulu di gunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri pasukan Banten dalam melawan pasukan Belanda. Pertempuran antara Banten dan Belanda ini berakhir setelah Belanda melakukan politik adu domba yang mengakibatkan ratanya istana kerajaan Banten. Perjuangan melawan kolonialisme tidak luput dari penggunaan silat sebagai alat untuk membela bangsa kala itu, tercatat pertempuran yang paling besar dalam sejarah kolonalisme Belanda adalah perang Diponegoro yang menyebabkan kebangkrutan dari VOC.
Kyai Mojo yang merupakan guru sekaligus penasehat spiritual Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap oleh Belanda dan di buang ke daerah Tondano di Sulawesi utara. Di Tondano ini beliau tinggal di daerah Jaton (Jawa Tondano) beserta para pengikutnya yang kemudian mengajarkan pelajaran agama dan bela diri pada masyarakat sekitar yang sampai saat ini masih dilestarikan dan dikenal dengan Silat Tondano yang sampai sekarang masih dikembangkan dengan nama “Perguruan Satria Kyai Maja”.
Pada masa kolonialisme pengajaran silat di awasi dengan ketat karena di anggap membahayakan keberadaan penjajah kala itu, intelijen sangat memperhatikan siapa saja yang bisa silat dan mengajarkan silat kepada masyarakat dianggap membahayakan dan dijebloskan ke penjara.Ini sangat berpengaruh pada pola pengajaran pencak silat, sehingga pengajaran silat bela diri mulai sembunyi-sembunyi dan biasanya di ajarkan dalam kelompok kecil dari rumah ke rumah pada malam hari.
Belanda juga memanfaatkan para jawara dan ahli silat yang mau bekerja sama dengan Belanda untuk menjadi opas dan centeng guna menjaga kepentingan para meneer dan tuan tanah kala itu, sehingga tidak jarang terjadi pertikaian dan pertempuran antara para jawara silat ini dengan para pendekar pembela rakyat jelata. Kisah pitung menjadi satu legenda yang terkenal di masyarakat Betawi karena keberaniannya melawan para jawara dan kompeni guna membantu rakyat yang lemah.
Karena pengawasan sosial ini pulalah, maka mulailah dikembangkan silat seni dan ibingan, guna menutupi kesan silat sebagai bela diri, Atraksi ibingan silat ini sangat terkenal dan di tunggu-tunggu oleh masyarakat. Orang bisa melihat atraksi silat di upacara perkawinan atau khitanan bahkan pasar malam tanpa di ganggu oleh pihak keamanan pada saat itu karena di anggap sebagai hiburan.
Disinilah mulai di kenal istilah silat kembagan (atau kembang) yang biasanya ditujukan pada silat ibingan dan silat buah yang ditujukan pada silat sebagai bela diri.
4.    Kesadaran Nasionalisme
Dimulai dengan adanya kesadaran politik baru pada awal abad XX dan kebijaksanaan Belanda yaitu Etische politiek, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat lewat berbagai program khususnya pendidikan, Peningkatan peranan desa dan di bentuknya polisi desa. Memiliki pengaruh pada pola pengajaran silat pada masa itu, silat sudah mulai di ajarkan di sekolah-sekolah dasar (desascholen), bahkan kalangan yang dekat dengan Belanda seperti priyayi, amtenaren, KNIL bahkan marechausse pasukan khusus Belanda kala itu.
Berjalan dengan timbulnya rasa nasionalisme, maka timbul pula pertentangan di kalangan para pengajarpencak silat (perguruan) pada saat itu tentang siapakah yang berhak mempelajari silat ini. Bolehkah silat di ajarkan pada kaum bangsawan, amtenaren atau hanya untuk bumi putra? Kesadaran akan nasionalisme ini semakin menguat ketika pada tahun 1915 di buka kesempatan untuk mendirikan organisasi politik bagi kalangan bumi putra, pengajaran silat menjadi salah satu materi yang diajarkan di setiap organisasi ini. Seperti pada perkembangan awal Syarikat Islam di daerah Jawa yang diikuti oleh berdirinya persaudaraan Setya Hati oleh Ki Ngabehi Surodiwiryo yang menyebabkan Belanda sangat mengawasi perkembangan perguruan ini karena memiliki pengikut dan murid yang banyak sekali. Ki Ngabehi Surodiwiryo ini melatih para murid MULO yang pada akhirnya banyak yang menjadi tokoh nasionalis.Termasuk juga mantan Presiden Sukarno yang Tercatat pernah belajar silat kepada Ua Nampon di Bandung, ini menunjukkan betapa silat sangat berperan dalam meningkatkan rasa kepercayaan diri dan keberanian dalam membela kebenaran.
5.    Masa Penjajaran Jepang
Pada masa penjajahan Jepang mulanya mengkhawatirkan silat di gunakan untuk melawan Jepang, namun ternyata tidak di semua tempat terjadi perlawanan terhadap Jepang (sang saudara tua). Akibatnya silat berkembang cukup baik di beberapa daerah bahkan pemerintah Jepang yang pada saat itu selain membawa budaya bela dirinya ke tanah air seperti karate, judo dan jujitsu.Mereka belajar silat dari para pendekar kita sehingga terjadi pertukaran budaya. Tentara PETA (pemuda pembela tanah air) diajarkan bela diri Jepang guna berperang melawan Sekutu. Silat mengalami masa militerisasi karena menjadi bagian dari pendidikan militer. Pengajaran silat dilakukan kepada tentara Dai Nippon dan pasukan peta dengan disiplin militer yang sangat ketat.
6.    Masa Perjuangan Kemerdekaan
Silat menjadi bagian yang tidak bisa di pisahkan dalam perang fisik melawan Sekutu dan Jepang, Sebagai salah satu contoh adalah hasil pendidikan PETA yang dienyam oleh I Gusti Ngurah Rai selama pendidikan di Jawa Barat yang kemudian di ajarkan secara sembunyi - sembunyi kepada pasukannya, pendidikan silat ini sangat berpengaruh dalam perjuangan bahkan pada bentuk silat khas Bali. Silat Bali sekarang banyak di pengaruhi oleh aliran silat dari Jawa Barat.
Pasukan Hisbullah yang di bentuk di pesantren Buntet Cirebon selain mendapatkan pelatihan yang berat selama Pendidikan PETA, para tokoh ulama dan jawara bergabung dalam pasukan ini guna melawan penjajahan Belanda. Pasukan Hisbullah yang di kenal dengan pasukan Hizbullah Resimen XII Divisi I Syarif Hidayat ikut juga bertempur pada tanggal 10 November di Surabaya, dan berperan serta aktif ketika terjadi gencatan senjata dalam perjanjian Renville.
Demikian sekilas tentang perkembangan silat dan kaitannya dalam perjuangan bangsa, masih banyak lagi peranan silat dalam membangkitkan semangat juang para pejuang dan pendekar dalam membela kemerdekaan bangsa ini semasa revolusi fisik dulu.

C.    Aliran dan Perguruan Pencak Silat
Di Indonesia terdapat banyak aliran dan perguruan pencak silat. Masing-masing aliran mempunyai karakteristik yang berbeda, namun begitu pada intinya tetaplah sama, berakar pada ilmu bela diri, pencak silat. Di antara aliran-aliran dan perguruan pencak silat tersebut adalah
1.    Perisai Diri
Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri atau lebih dikenal dengan sebutan Perisai Diri atau PD merupakan organisasi Bela diri silat yang berasal dari Indonesia yang memiliki teknik bela diri yang digali dari kungfu shaolin dan 156 aliran silat Indonesia, di sari sedemikian rupa sehingga menjadi teknik bela diri paling efektif dan sesuai dengan anatomi tubuh manusia. Dengan mempelajari Perisai Diri, selain memiliki skill bela diri, siswa juga akan memiliki karakter seorang ksatria yang berani, cakap, dan bermental baja. Dengan metode yang disesuaikan dengan kompetensi fisik masing-masing siswa, latihan bela diri bukan lagi menjadi penyiksaan fisik melainkan pembentukan tubuh, jiwa dan pikiran yang seimbang.
Teknik silat Indonesia yang diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat
penghargaan pemerintah sebagai Pendekar Purna Utama) yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran silat nusantara dan mempelajari aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama 13 tahun. Teknik praktis dan efektif  berdasar pada elakan yang sulit ditangkap dan serangan perlawanan kekuatan maksimum. Saat ini merupakan silat yang paling dikenal dan banyak anggotanya di Australia, Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
Pak Dirdjo (panggilan akrab RM Soebandiman Dirdjoatmodjo) lahir di Yogyakarta, tanggal 8 Januari 1913 di lingkungan Keraton Pakoe Alam. Beliau adalah putra pertama dari RM Pakoesoedirdjo, buyut dari Pakoe Alam II. Sejak berusia 9 tahun beliau telah dapat menguasai ilmu pencak silat yang ada di lingkungan keraton sehingga mendapat kepercayaan untuk melatih teman-temannya di lingkungan daerah Pakoe Alaman. Di samping pencak silat beliau juga belajar menari di Istana Pakoe Alam sehingga berteman dengan Saudara Wasi dan Bagong Kusudiardjo.
Karena ingin meningkatkan kemampuan ilmu silatnya, pada tahun 1930 setamat HIK beliau meninggalkan Yogyakarta untuk merantau tanpa membawa bekal apapun dengan berjalan kaki. Tempat yang dikunjunginya pertama adalah Jombang, Jawa Timur. Di sana beliau belajar silat pada Bapak Hasan Basri, sedangkan pengetahuan agama diperoleh dari Pondok Pesantren Tebuireng.
Setelah menjalani gemblengan keras dengan lancar dan dirasa cukup, beliau kembali ke barat. Sampai di Solo beliau belajar pada Bapak Sayid Sahab. Beliau juga belajar kanuragan pada kakeknya, Jogosurasmo.
Tujuan berikutnya adalah Semarang, di sini beliau belajar pada Bapak Soegito dari aliran Setia Saudara. Dilanjutkan dengan mempelajari ilmu kanuragan di Pondok Randu Gunting Semarang. Dari sana beliau menuju Cirebon setelah singgah terlebih dahulu di Kuningan. Di sini beliau belajar lagi ilmu silat dan kanuragan dengan tidak bosan-bosannya selalu menimba ilmu dari berbagai guru. Selain itu beliau juga belajar silat Minangkabau dan silat Aceh. Beliau pun mulai meramu ilmu  silat  sendiri.  Pak  Dirdjo  lalu  menetap  di  Parakan,  Banyumas,  dan  pada  tahun  1936  membuka  perkumpulan  pencak  silat  dengan  nama  Eka  Kalbu. Setelah  puas  merantau,  beliau  kembali  ke  tanah  kelahirannya,  Yogyakarta.  Ki  Hajar  Dewantoro  yang  masih  Pakde-nya,  meminta  Pak  Dirdjo melatih di lingkungan Perguruan Taman Siswa di Wirogunan. Tahun 1954 Pak Dirdjo pindah dinas ke Kota Surabaya. Di sinilah, dengan   dibantu   oleh   Bapak   Imam   Romelan,   beliau   membuka   dan   mendirikan   kursus   pencak   silat   Keluarga   Silat   Nasional   Indonesia   PERISAI DIRI pada tanggal 2 Juli 1955.Pengalaman yang diperoleh selama merantau dan ilmu silat Siauw Liem Sie yang dikuasainya kemudian dicurahkannya dalam bentuk teknik yang  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  kemampuan  anatomi  tubuh  manusia,  tanpa  ada  unsur  memperkosa  gerak.  Semuanya  berjalan  secara  alami  dan  dapat  dibuktikan  secara  ilmiah.  Dari  mulai  didirikan  hingga  kini  teknik  silat Perisai Diri tidak pernah berubah, berkurang atau bertambah. Dengan motto  Pandai  Silat  Tanpa  Cedera,  Perisai  Diri  diterima  oleh  berbagai  lapisan masyarakat untuk dipelajari sebagai ilmu bela diri . Tanggal  9  Mei  1983,  pak  Dirdjo  wafat.  Tanggung  jawab  untuk  melanjutkan  teknik  dan  pelatihan  silat  Perisai  Diri  beralih  kepada  para  murid-muridnya  yang  kini  telah  menyebar  ke  seluruh  pelosok  tanah  air  dan beberapa negara di Eropa, Amerika dan Australia. Untuk menghargai jasanya,  pada  tahun  1986  pemerintah  menganugerahkan  gelar  Pendekar  Purna Utama bagi Bapak RM Soebandiman Dirdjoatmodjo.Sebagai  anggota  Perisai  Hati  akan  mendapatkan  didikan  bela  diri  dengan metode pelatihan praktis yaitu Latihan Serang Hindar. Pada latihan ini  akan  diajarkan  cara  menyerang  dan  menghindar  yang  paling  efisien,  cepat, tepat, tangkas, deras dan bijaksana. Sekalipun berhadapan langsung dengan   lawan,  kemungkinan   cedera   amat   kecil   karena   setiap   siswa   dibekali  prinsip-prinsip  dasar  dalam  melakukan  serangan  dan  hindaran.  Resiko  kecil  pada  metode  Serang  Hindar  inilah  yang  melahirkan  motto  Pandai  Silat  Tanpa  Cedera.  Dengan  motto  inilah  Perisai  Diri  menyusun  program   pendidikan   dengan   memperhatikan   faktor   psikologis   dan   kurikulumnya.
Dalam  silat  Perisai  Diri  terdapat  Teknik  Kombinasi  dan  Teknik  Asli.  Teknik  Asli  dalam  silat  Perisai  Diri  sebagian  besar  diambil  dari  aliran   Siauw   Liem   Sie.   Dengan   kreativitas   Pak   Dirdjo,   yang   mirip   hanyalah sikap awalnya saja, sedangkan gerakan maupun implementasinya sudah   dijiwai   oleh   karakter   pencak   silat   Indonesia.   Hal   ini   yang   menjadikan   ilmu   silat   Perisai   Diri   mempunyai   sifat   unik,   tidak   ada   kemiripan  dengan  silat  yang  lain.  Disebut  Asli  karena  mempunyai  frame  tersendiri, bukan merupakan kombinasi dari beberapa aliran silat. Adapun teknik Asli dalam silat Perisai Diri antara lain: Burung Mliwis, Burung Kuntul, Burung Garuda, Lingsang, Kuda Kuningan, Setria Hutan, Harimau, Naga, Setria, Pendeta, dan Putri. 
2.    Merpati Putih.
     Merpati  Putih  (MP)  merupakan  salah  satu  perguruan  pencak  silat  bela  diri  Tangan  Kosong  (PPS  Betako)  dan  merupakan  salah  satu  aset  budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis bela diri  ini pada sekitar tahun 1550-an   dan   perlu   dilestarikan   serta   dikembangkan   selaras   dengan   perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. Saat  ini  MP  merupakan  salah  satu  anggota  Ikatan  Pencak  Silat  Seluruh  Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta    Persekutuan    Pencak    Silat    Antar    Bangsa    atau    PERSILAT    (International Pencak Silat Federation). Arti  dari  Merpati  Putih  itu  sendiri  adalah  suatu  singkatan  dalam  bahasa  Jawa,  yaitu:  Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang   dalam bahasa   Indonesia   berarti   "Mencari   sampai   mendapat   Kebenaran  dengan  Ketenangan"  sehingga  diharapkan  seorang  Anggota  Merpati   Putih   akan   menyelaraskan   hati   dan   pikiran   dalam   segala   tindakannya.  Selain  itu  PPS  Betako  Merpati  Putih  mempunyai  motto:  "Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata".Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang  Indonesia  yang  pada  awalnya  merupakan  ilmu  keluarga Keraton  yang  diwariskan  secara  turun  menurun,  yang  pada  akhirnya  atas  wasiat  Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara. Awalnya aliran ini dimiliki oleh Pangeran Prabu Mangkurat di Kartosuro kemudian ke BPH Adiwidjojo (Grat I). Lalu setelah Grat ke tiga, R. Ay.
Djojoredjoso ilmu yang diturunkan dipecah menurut spesialisasinya sendiri-sendiri, seni bela diri ini mempunyai dua saudara lainnya. yaitu bergelar Gagak Samudro dan Gagak Seto. Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan, sedangkan Gagak Seto ilmu sastra. Dan untuk seni bela diri diturunkan kepada Gagak Handoko (Grat IV). Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun ke Mas Saring lalu Mas Poeng dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati Putih. Hingga kini, kedua saudara seperguruan lainnya tersebut tidak pernah diketahui keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari hingga saat ini di tiap daerah di tanah air guna menyatukannya kembali. Pada awalnya ilmu bela diri Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando Pasukan Khusus di tiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan (Paspampres). Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 35 cabang dengan kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993) yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak satu juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan  pendiri Perguruan  dan  Guru  Besar  sekaligus  pewaris  ilmu  adalah  Purwoto  Hadi  Purnomo  (Mas  Poeng)  dan  Budi  Santoso  Hadi  Purnomo  (Mas  Budi)  sebagai  Guru  Besar  terakhir  yaitu  generasi  ke  sebelas (Grat XI). PPS  Betako  Merpati  Putih  berasal  dari  seni  bela  diri    keraton.  Termasuk diantaranya adalah Pangeran Diponegoro.  Amanat   Sang   Guru,   seorang   Anggota   Merpati   putih   haruslah   mengemban amanat Sang Guru yaitu : memiliki rasa jujur dan welas asih, percaya  pada  diri  sendiri,  keserasian dan  keselarasan  dalam  penampilan  sehari-hari, dan menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada Tuhan.  Hingga  tahun  1998  PPS  Betako  Merpati  Putih  masih  hanya  untuk  Warga Negara Indonesia saja. Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak  dan  antusias,  MP  mulai  membuka  diri  untuk  menerima  anggota  dari luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan Mike Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999 dan menjadi Guru Merpati Putih Pertama di Amerika. Pada  awal  bulan Oktober  2000 Mas Pung dan Mas Budi  meresmikan  American School of  Merpati Putih yang  pertama  berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP adalah  satu-satunya  Pencak  Silat  yang  diselidiki secara ilmiah  mengenai masalah adanya tenaga dalam.Latihan Merpati Putih  mementingkan aspek bela diri tanpa   senjata/tangan  kosong.  Bagian-bagian tubuh  manusia  dapat  digunakan  sebagai  senjata  yang  tak  kalah  ampuhnya  dengan  senjata  sesungguhnya.  Tetapi walaupun begitu pada anggota Merpati Putih secara ekstra kurikuler  (bukan kurikulum  latihan)  diperkenalkan  senjata,  sifat  dan  karakteristik  senjata, cara menghadapi dan sebagainya. Selain  Betako,  Merpati  Putih  menggunakan  tenaga  dalam  asli  manusia,  yaitu  dengan  permainan  napas.  Pada  orang  biasa,  tenaga  asli  tersebut  dapat  dilihat  dan  digunakan  hanya  pada  saat  orang  bersangkutan  dalam kondisi terdesak saja.  Sebagai  kegiatan  rutin,  para  anggota  berlatih  paling  tidak  dua  kali  dalam  seminggu  di  suatu  Kelompok  Latihan  atau  biasa  disebut  Kolat.  Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua jam. Pada tiap tahun,  yaitu  tepatnya  setiap  Tahun  Baru  1  Suro  atau  1  Muharam,  seluruh  anggota   dari   Sabang   sampai   Merauke   diperbolehkan   mengikuti   dan   berkumpul  bersama-sama  anggota  lainnya  di  Yogyakarta,  tepatnya  di  pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh.
Acara   ini   sudah   merupakan tradisi di dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar anggota satu dengan anggota lainnya.
3.    Tapak Suci 
    Perguruan Seni bela diri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat Tapak Suci, berdiri tanggal 31 Juli 1963 di
kampung   Kauman, Yogyakarta. Keilmuannya terdiri dari pembinaan  ragawi  dan  non-ragawi,  termasuk  Al  Islam  dan  Ke-Muhammadiyah-an.  Motto  dari  Tapak  Suci  adalah  "Dengan  Iman  dan  Akhlaq  saya  menjadi  kuat, tanpa Iman dan Akhlaq saya menjadi lemah". Tradisi  pencak  silat  sudah  berurat-berakar  di  kalangan  masyarakat  Indonesia  sejak  lama.  Sebagaimana  seni bela  diri    di  negara-negara  lain,  pencak  silat  yang  merupakan  seni  beladiri    khas  Indonesia  memiliki  ciri  khas    tersendiri    yang    dikembangkan    untuk    mewujudkan   identitas. Demikian  pula  bahwa  seni  bela  diri    pencak  silat  di  Indonesia  juga  beragam dan memiliki ciri khas masing-masing.  Tapak  Suci  sebagai  salah  satu  varian  seni  bela  diri    pencak  silat  juga  memiliki  ciri khas  yang  bisa  menunjukkan  identitas  yang  kuat.  Ciri  khas  tersebut  dikembangkan  melalui  proses  panjang  dalam  akar  sejarah  yang dilaluinya.  Berawal  dari  aliran  pencak  silat  Banjaran  di  Pesantren  Binorong  Banjarnegara  pada  tahun  1872,  aliran  ini  kemudian  berkembang  menjadi  perguruan  seni  bela  diri  di  Kauman  Yogyakarta  karena  perpindahan  guru  (pendekarnya),  yaitu  KH.  Busyro  Syuhada,  akibat  gerakan  perlawanan  bersenjata  yang  dilakukannya  sehingga  ia  menjadi  sasaran  penangkapan  yang  dilakukan  rezim  kolonial  Belanda.  Di  Kauman  inilah  pendekar  KH. 
    Busyro  Syuhada  mendapatkan  murid-murid  yang  tangguh  dan  sanggup mewarisi keahliannya dalam seni pencak silat. Perguruan seni pencak silat ini didirikan pada tahun 1925 dan diberi nama Perguruan cik auman yang dipimpin  langsung  oleh  Pendekar  M.A  Wahib  dan  Pendekar  A.  Dimyati,  yaitu dua orang murid yang tangguh dari KH. Busyro Syuhada. Perguruan ini  memiliki  landasan  agama  dan  kebangsaan  yang  kuat.  Perguruan  ini  menegaskan  seluruh  pengikutnya  untuk  bebas  dari  syirik  (menyekutukan  Tuhan)   dan   mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama dan   bangsa.Perguruan Cikauman banyak melahirkan pendekar-pendekar muda yang   akhirnya   mengembangkan   cabang   perguruan   untuk   memperluas   jangkauan yang lebih luas dengan nama Perguruan Seranoman pada tahun 1930.  Perkembangan  kedua  perguruan  ini  semakin  hari  semakin  pesat  dengan   pertambahan   murid   yang   cukup   banyak.   Murid-murid   dari   perguruan ini kemudian banyak menjadi anggota Laskar Angkatan Perang Sabil  (APS)  untuk  melawan  penjajah,  dan  banyak  yang  gugur  dalam  perlawanan bersenjata.  Lahirnya    pendekar-pendekar    muda    hasil    didikan    perguruan  Cikauman  dan  Seranoman  memungkinkan  untuk  mendirikan  perguruan-perguruan  baru,  yang  di  antaranya  ialah  Perguruan  Kasegu  pada  tahun  1951.  Atas  desakan  murid-murid  dari  Perguruan  Kasegu  inilah  inisiatif  untuk menggabungkan semua perguruan silat yang sealiran dimulai. Pada tahun 1963, desakan itu semakin kuat, namun mendapatkan tentangan dari para  ulama  Kauman  dan  para  pendekar  tua  yang  merasa  terlangkahi. 
        Dengan  pendekatan  yang  intensif  dan  dengan  pertimbangan  bahwa  harus  ada  kekuatan  fisik  yang  dimiliki  ummat  Islam  menghadapi  kekuatan  komunis yang melakukan provokasi terhadap ummat Islam, maka gagasan untuk menyatukan kembali kekuatan-kekuatan perguruan yang terserak ke dalam satu kekuatan perguruan dimulai. Seluruh perangkat organisasional dipersiapkan,  dan  akhirnya  disepakati  untuk  menggabungkan  kembali  kekuatan-kekuatan   perguruan   yang   terserak   ke   dalam   satu   kekuatan   perguruan,  yaitu  mendirikan  Perguruan  Tapak  Suci  pada  tanggal  31  Juli  1960  yang merupakan  keberlanjutan  sejarah  dari  perguruan-perguruan  sebelumnya.Pada   perkembangan   selanjutnya,   Perguruan   Tapak   Suci   yang   berkedudukan  di  Yogyakarta  akhirnya  berkembang  di  Yogyakarta  dan  daerah-daerah  lainnya.  Setelah  meletusnya  pemberontakan  G30  S/PKI,  pada tahun 1966 diselenggarakan  Konferensi Nasional I Tapak Suci yang dihadiri oleh para utusan Perguruan Tapak Suci yang tersebar di berbagai daerah  di  Indonesia.  Pada  saat  itulah  berhasil  dirumuskan  pemantapan  organisasi secara nasional, dan Perguruan Tapak Suci dikem-bangkan lagi namanya   menjadi   Gerakan   dan   Lembaga   Perguruan   Seni   Bela   diri      Indonesia  Tapak  Suci  Putera  Muhammadiyah.  Dan  pada  Sidang  Tanwir  Muhammadiyah    tahun    1967,    Tapak    Suci    Putera    Muhammadiyah ditetapkan  menjadi  organisasi  otonom  di  lingkungan  Muhammadiyah,  karena  Tapak  Suci  Putera  Muhammadiyah  juga  mampu  dijadikan  wadah  pengkaderan Muhammadiyah.
4.    Hikmatul Iman
        Lembaga  Seni  Bela  Diri  Hikmatul  Iman  (LSBD  HI)  merupakan  perguruan  bela  diri    yang  didirikan  oleh  Dicky  Zaenal  Arifin  di  Bandung  pada  tanggal  20  April  1989,  ada  3  materi  utama  yang  diajarkan  yaitu  tenaga  dalam,  tenaga  metafisik,  dan  ilmu  silat.  LSBD  HI  merupakan  perguruan  dengan  aliran  bela  diri    tersendiri  dan  tidak  berafiliasi  dengan  perguruan manapun.Yayasan  Hikmatul  Iman  adalah  organisasi  nirlaba  yang  didirikan  pada tanggal 20 April 1989 di Bandung. Pada awal berdirinya yayasan ini berdomosili  di  Jl.  Mohamad  Toha  no.113  Bandung  hingga  terakhir  kali  pada   bulan   September   menetap   di   Jl.   Rajamantri   Kulon   No.4   dan   kemudian berpindah ke jl Rajamantri satu no. 3 bandung 40264Yayasan  Hikmatul  Iman  Indonesia  lahir  melalui  akta  pendirian  pada  tanggal  20  April  1989  didirikan  oleh  Dicky  Zainal  Arifin  yang  sekaligus   sebagai   Guru  Utama   LSBD   HI   Indonesia.   Pada   awalnya   lembaga ini bernama Al-Hikmatul Iman, namun dikarenakan menurut tata bahasa dinilai kurang tepat, nama tersebut diganti menjadi Hikmatul Iman. Yayasan    Hikmatul    Iman    Indonesia    mengemban    misi    untuk    turut   mengembangkan  kehidupan  pendidikan,  sosial  dan  ekonomi,  disamping  itu pembinaan mental dan spiritual terhadap generasi muda dilakukan oleh yayasan  ini  sehungga  ahklakul  karimah  dan  ketaatan  pribadi  muslim  tersentuh   untuk   menciptakan   manusia   yang   cukup   mampu   ilmu   dan   amalnya guna pengembangan syi`ar Islam di zaman ini. Ada  3  materi  utama  yang  diajarkan  yaitu  tenaga  dalam,  tenaga  metafisik,  dan  ilmu  silat.  LSBD  HI  merupakan  perguruan  dengan  aliran  bela diri  tersendiri dan tidak berafiliasi dengan perguruan manapun. Maksud  dan  tujuan  pendirian  yayasan  Hikmatul  Iman  Indonesia  adalah  untuk:  membina  dan  mengembangkan  syiar  Islam,  membentuk  pribadi yang berakhlakul karimah, menggalang pembinaan mental spiritual terhadap   generasi   muda   guna   membentuk   manusia   seutuhnya yang   bertaqwa kepada Allah SWT, membantu pemerintah dalam pembangunan nasional,   terutama   di   bidang   pendidikan,   sosial   dan   ekonomi,   dan   membantu  program  pemerintah  dalam  rangka  meningkatkan  kesehatan  masyarakat. Ilmu  Silat  yang  diajarkan  di  LSBD  HI  memiliki  jurus-jurus  yang  berbeda  dengan  perguruan  lain.  Di  antaranya  diajarkan  teknik  atau  jurus-jurus dengan menggunakan senjata. Ada 18 senjata yang dipergunakan di LSBD  HI.  Selain  itu  ada  satu  senjata  khas  LSBD  HI  yang  belum  pernah  diperkenalkan  sebab  terlalu  berbahaya  dan  senjata  tersebut  termasuk  ke dalam  senjata  rahasia.  Dan  sebenarnya,  tangan  serta  kaki  yang  sudah terlatih    adalah senjata  yang  sangat  ampuh,  apalagi  bila  dalampelaksanaannya    digabungkan  dengan Tenaga  Dalam dan  Tenaga    Metafisik.  Ada  beberapa  rahasia  gerakan  yang  tidak  dapat  ditangkis  oleh  lawan meskipun lawan dalam keadaan siap. Jurus ini hanya ada di LSBD HI dan tidak diajarkan di perguruan-perguruan bela diri  yang lain. Syarat yang  paling  utama  dalam  bertarung  adalah  mentalitas.  Yaitu  keberanian,  Ketenangan dan kepercayaan diri, baru setelah itu adalah kemampuan. Kemampuan tanpa keberanian ibarat pisau tajam dalam sarungnya, tidak  ada  gunanya.  Tetapi  keberanian  tanpa  kemampuan  adalah  konyol.  Jadi  kedua-duanya  harus  bersatu.  Kemampuan  Anda  akan  memuncak  dengan  mentalitas  yang  tinggi,  sebab  dengan  mentalitas  yang  baik  Anda  tidak  akan  ragu-ragu  dalam  memasukkan  pukulan  dan  menghentakan  tenaga. Dengan keberanian, Anda tidak akan takut saat bertarung.
Tidak  seperti  konsep-konsep  bela  diri    perguruan  silat  sejenis,  HI  bukanlah berakar dari perkembangan bela diri  tradisional melainkan lahir dari pengalaman-pengalaman  dalam  situasi  bela  diri    modern.  Konsep  yang dikembangkan oleh perguruan ini adalah ilmu silat, tenaga dalam dan tenaga metafisik.

5.    Pagar Nusa 
              Nama  lengkap  organisasi  ini  adalah  Ikatan  Pencak  Silat Nahdlatul  Ulama'  Pagar  Nusa  disingkat  IPSNU  Pagar  Nusa.  Sedangkan  Pagar  Nusa  sendiri merupakan akronim dari Pagar NU dan Bangsa.  IPSNU  Pagar  Nusa  adalah  satu  -  satunya  wadah  yang  sah  bagi  organisasi   pancak   silat   di   lingkangan   Nahdlatul   Ulama'   berdasarkan   keputusan Muktamar. Organisasi  ini  berstatus  lembaga  milik Nahdlatul Ulama' yang penyelenggaraan dan pertanggungjawabannya sama sebagaimana lembaga - lembaga NU lainnya.  Status  resmi  kelembagaan  inilah  yang  menjadikan  Pagar  Nusa  wajib  dilestarikan  dan  dikembangkan  oleh  seluruh  warga NU dengan mengecualikan pencak silat atau bela diri  lainnya.  Segala  kegiatan  yang  berhubungan  dengan  pencak  silat  dan  bela  diri  dengan  segenap  aspeknya  dari  fisik  sampai mental,  dari  pendidikan  sampai sistem pengamanan dan lain - lain merupakan bidang garapan bagi lembaga ini.  Pagar  Nusa  ber-Aqidah  ala  Ahlussunnah  wal  Jama'ah  dengan  asas  organisasi Pancasila. Pagar Nusa mengusahakan : berlakunya Ajaran Islam berhaluan  Ahlussunnah  wal  Jama'ah  di  tengah-tengah  kehidupan  negara  kesatuan Repubil Indonesia yang ber-Pancasila. Selain itu Pagar Nusa juga  melakukan  pelestarian,  pembinaan,  dan  pengembangan  pencak  silat  baik seni, bela diri , mental spiritual, maupun olahraga / kesehatan khususnya di lingkungan    NU maupun di lingkungan  warga  bangsa  lain pada  umumnya. Sejak  LPSNU  Pagar  Nusa  berdiri  3  Januari  1986,  organisasi ini mengalami  pasang  surut  dalam  perjalanannya.  Organisasi  yang  pertama  kali  berdiri  berbentuk  perguruan  ini  setelah  beberapa  kali  melakukan  Musyawarah  Nasional  dan  Rakernas  mengalami  perubahan  status  sebagai  Lembaga,  lalu  menjadi  Badan  Otonom  kemudian  kembali  ke  Lembaga  lagi sesuai amanat Muktamar di masanya.  Perubahan  dan  perkembangan  tersebut  tidak  mengurangi  bahkan  menambah  potensi  Pagar  Nusa  di  NU  yang  memang  sangat  kaya  akan  budaya  pencak  silat  dan  yang  berkaitan  dengan  itu.  Sebagai  bagian  dari  organisasi  NU,  maka  Pagar  Nusa  juga  sudah  menyebar  luas  seantero  negeri. Wilayah yang sudah terbentuk meliputi seluruh Indonesia, kecuali Maluku dan Nusa Tenggara Timur.  Di   samping   melaksanakan   kegiatan  rutin   dan   khusus   yang   berkaitan    dengan  tugas-tugas  ke-NU-an  maupun tugas  keluar  kemasyarakatan  organisasi  pencak  silat  ini  telah  berhasil  menempatkan  putra terbaiknya di Organisasi Pencak Silat Induk Nasional / Internasional, Perguruan Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia(PB IPSI) dan Perserikatan Silat Antara Bangsa (PERSILAT). 
6.    Cepedi (Cepat Pembelaan Diri) 
            CEPEDI    adalah    sebuah    nama    perguruan    pencak    silat    di   
Yogyakarta.  CEPEDI  merupakan  singkatan  dari  Cepat  Pembelaan  Diri.  Mula-mula  CEPEDI  diajarkan  oleh  Eyang  Citro  Mangkunegoro  kepada  muridnya  al-Maghfurlah  Eyang  Muhammad  Zain  di  Dagen  Yogyakarta  pertama kali tanggal 17 September 1922. Kemudian   disebarkan   oleh   putranya   Bapak   Subchi   M.Z. di Semarang.  Dari  Semarang  sebarkan  oleh Bapak  Drs.  Kasturi  Al-Asady  di  Yogyakarta  sejak  tanggal  9  September  1971.  Waktu  itu  Bapak  Kasturi  masih   menjadi   mahasiswa   Fakultas   Syariah   IAIN  Sunan   Kalijaga Yogyakarta. Kini CEPEDI   mempunyai   dua   orang   pendekar,   yaitu Pendekar Drs. Kasturi al-Asady dan M. Syarif Hidayatullah, S.Ag.  CEPEDI  mempunyai  prinsip  yang  biasa  disebut  Trilogi  CEPEDI  yaitu : Cepat, Tepat dan Mantap. Maksudnya cepat dalam bertindak, tepat dalam sasaran dan mantap dalam gerakan. Adapun  viisi  CEPEDI  adalah  sebagai  sarana  olaha  raga  dan  seni,  sebagai   sarana   untuk   meraih   prestasi, dan sebagai  sarana dakwah   Islamiyah. Sebagai  anggota  CEPEDI  akan  diajarkan  tiga  hal  utama,  yaitu:    pertama, diajarkan  ilmu  bela  diri  tradisional  yaitu  pencak  silat  sebagai olahraga  prestasi,  Bela  diri  dan  seni  yang  dapat  dipertandingkan  dan digunakan  untuk  membela  diri.  Kedua, diajarkan  ilmu  bela  diri  tenaga  dalam   yaitu   perpaduan   gerak   oleh   nafas   dan   dzikir   sebagai metode pengungkapan   dan   pembangkitan   tenaga   dalam   yang   hasilnya   tetap   diyakini  sebagai  kekuatan  ghaib  yang  berasal  dari  Allah  SWT.  Ketiga, diajarkan   ilmu   bela   diri   pembinaan   mental   spiritual   yaitu   dengan   melakukan wirid tertentu dengan 3 laku yaitu melek,  ngeleh,dan ngamal. Melek yakni  dengan  menghidupkan  malam  dan  mengurangi  tidur.  Ngeleh yakni  melakukan  puasa.  Ngamal yakni  dengan  melakukan  shalatul  lail,memperbaiki  dan  menyempurnakan  ibadah  wajib  dan  sunat,  membaca  wirid tertentu, shodaqoh, dan bentuk ibadah yang lainnya. Aktifitas  atau  latihan  anggota  CEPEDI  biasanya  dilakukan  pada  hari  Minggu  dan  Kamis  di  auditorium  IAIN  dengan  materi  fisik  dan  gerakan  dasar  (jurus).  Sedangkan  hari  Rabu  di  rumah  Pendekar  Kasturi,  dengan materi  Amaliyah (dzikir) Untuk   meningkatkan   kualitas   anggota   CEPEDI,   maka   setiap   penerimaan siswa baru mereka diwajibkan untuk mengikuti DIKLATSAR (Pendidikan    dan    Latihan    Dasar).    Selanjutnya    untuk    mengetahui    sejauhmana  siswa  menyerap  dan  memahami  ilmu  yang  telah  diajarkan,  maka  setiap  6  bulan  sekali  diadakan  UKS  (Ujian  Kenaikan  Sabuk)  yang  sebelumnya didahului dengan kegiatan Long March yang menempuh jarak minimal  25  kilometer.  Di  samping  itu  juga  dilaksanakan  Latihan  Alam  yang  bertujuan  untuk  mengembangkan  kepekaan  siswa  berlatih  di  alam  bebas sekaligus refreshing.
            CEPEDI   juga   mengadakan   pertandingan   persahabatan   dengan   berbagai  aliran  pencak  silat,  khususnya  yang  ada  di  Yogyakarta.  Disamping  itu  untuk  menyalurkan  bakat,  kreatifitas  dan  kemampuan  selama  latihan,  diadakan  kejuaraan  Muhammad  Zein  Cup  setiap  setahun  sekali  yang merupakan event besar dan diikuti oleh seluruh cabang CEPEDI dan Perguruan Pencak Silat lainnya. Guna   menunjang   kelancaran kegiatan berlatih   dan   mencapai   prestasi-prestasi, CEPEDI mempunyai beberapa sarana dan prasarana yang lengkap  dan  merupakan  perguruan  pencak  silat  yang  memiliki  peralatan  terlengkap  di  Yogyakarta.  Diantara  peralatan  yang  tersedia  di  CEPEDI  yaitu satu set matras (100 karet) dengan ukuran 10 x 10 meter, seperangkat lampu pertandingan, sand sac, target, body protector, skipping, track sand, golok, barbel, dan alat-alat pendukung lainnya. Adapun  prestasi  yang  pernah  diraih  CEPEDI  Yogyakarta  antara  lain:  Juara  umum  I  pertandingan  pencak  silat  yang  diselengarakan  oleh  PPS  Panca  Daya  (1999),  Juara  umum  II  kejuaraan  pencak  silat  antar  perguruan se-DIY (1994), Juara umum II kejuaraan IPSI Kodya di SMA 8 (1995), Mendapat 2 emas dan 1 perak Kejuaraan IPSI kodya DIY (1998), Juara  III  kategori  seni  beregu  putri  dalam  kejuaraan  pencak  silat  antar  perguruan tinggi se-Jawa Bali (1999), Juara umum I kejuaraan pencak silat Muhammad Zain Cup I se-DIY dan Jateng (2000), dan Juara II kejuaraan pencak silat Muhammad Zain Cup II se-Jawa (2001). Saat   ini,   CEPEDI   berada   di   lingkungan   institusi   UIN   Sunan   Kalijaga  Yogyakarta.   Di   sana   ia   menjadi   salah   satu   Unit   Kegiatan  Mahasiswa  (UKM)  pertama  dan  tertua di  UIN  Sunan  Kalijaga.  Serta  merupakan  satu-satunya  UKM  pencak  silat  di  lingkungan  UIN  Sunan  Kalijaga yang resmi dan sah sehingga mendapat subsidi dari rektorat untuk kegiatannya. Sedangkan cabangnya adalah CEPEDI MI Sultan Agung dan CEPEDI  Boyolali.  Meskipun  berada  di  lingkungan  kampus  dan  menjadi  UKM,  CEPEDI juga menerima anggota dari luar civitas akademika.  Selain aliran-aliran perguruan di atas, masih banyak aliran-aliran silat yang  lainnya  yang  terdapat  di  Indonesia,  seperti  Pusaka  Sakti  Mataram  Lakutama PPS Inti Ombak (perguruan pencak silat yang mengaju pada jaman mataram  jogja  dan  bercampur  dengan  aliran  madura  berkembang  dengan  tujuan pelestarian budaya bangsa), Pencak Silat Pertempuran (aliran silat yang terdiri  dari  gabungan  beberapa  aliran,  terutama  Pencak  Silat  Pamur  dan  Silat  Sterlak.  Pengaruh  silat  Indo-Melayu  lainnya  termasuk:  Seni  Bela  Diri  Silat  Jati  Wisesa  dan  Raja  Monyet  Silat),  Pencak  Silat  Gerakan  Suci  (merupakan  pengembangan dari Pencak Silat Mande Muda),  Silat Tunggal Hati Seminari-Tunggal  Hati  Maria  (Organisasi  Pencak  Silat  bernafaskan  agama  Katolik,  didrikan  oleh  7  dewan  pendiri,  termasuk  Rm.  Hadi,  Pr.  dan  Rm.  Sandharma  Akbar,  Pr.),    Silat  Zulfikari  (ajaran  bela  diri  dari  Qadiri  Rifai  Tariqa),    Silat  Elang Putih (perguruan beladiri yang didirikan/dikembangkan oleh Pak Enjum Bin  Bangkel  dan  Hadiana  Candra  K,  dan  bertempat  di  Bogor.  Merupakan  aliran silat yang terdiri dari gabungan pencak silat aliran di Jawa Barat).Di    beberapa    daerah    lain    juga    terdapat    aliran-aliran    silat.    Di    Minangkabau,  terdapat  Silat  Bungo,  Silat  Sterlak,  Silat  Pauh,  Silat  Lintau,  Silat Harimau, dan Silat Sabandar. Di Betawi terdapat: Silat Cingkrik, Silat  Silau  Macan,    Silat  Sabeni,  Silat  Tiga  Berantai,  Silat  Gerak  Saka,  Silat  Paseban, Silat Si Kilat,  Silat Kancing 7 Bintang 12 Naga berenang, dan Silat Gombel.  Di  Jawa  Barat  terdapat  Silat  Cimande,  Silat  Cikalong  Silat  Serak,    Silat  Depokan,  Gerak  Badan  Pencak  Margaluyu  Pusat,  dan  Silat  Padjajaran  Nasional.  Di  Jawa  Tengah  terdapat  Silat  Perpi  Harimurti,    Pusaka  Sakti  Mataram  Lakutama,  dan  Perguruan  Pencak  Silat  Cepedi  (Cepat  Pembelaan  Diri).  Di  Jawa  Timur  dan  Madura  terdapat  Silat  Bawean  dan  Silat  Cempaka  Putih,  dan  di  Bali  terdapat  Silat  Bakti  Negara,  Silat  Kerta  Wisesa,  Silat  Seruling Dewata, Silat Gobleg, Silat Sitembak, dan Mepantigan.Banyaknya  aliran    dan  perguruan  silat  di  Indonesia  ini  menunjukkan  betapa  pencak  silat  merupakan  budaya  dan  tradisi  yang  sudah  mendarah  daging bagi masyarakat Indonesia. Karena itu tidak heran jika hampir di setiap daerah,  bahkan  di  tingkat  desa  ataupun  dusun  di  Indonesia  terdapat  anggota  dari aliran-aliran silat tersebut. 
C.Karakteristik
              Sebagai  bagian  tak  terpisahkan  dari  pencak  silat,PSHT  juga  mempunyai  karakteristik  sebagaimana  yang  terdapat  pada  pencak  silat-pencak  silat  pada  umumnya,  seperti  sikap  dan  gerak,  teknik,  jurus  maupun  aspek  dan pembentuk,  serta tingkat kemahiran.
1.    Sikap dan Gerak. 
            Pencak  silat  ialah  sistem  yang  terdiri  atas  sikap (posisi)  dan  gerak-gerik (pergerakan).  Ketika  seorang  pesilat  bergerak  ketika  bertarung,  sikap  dan  gerakannya  berubah  mengikuti  perubahan  posisi  lawan  secara  berkelanjutan.  Segera  setelah  menemukan  kelemahan  pertahanan  lawan,  maka  pesilat  akan  mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
2.    Teknik
            Pencak   Silat   memiliki   macam   yang   banyak   dari   teknik   bertahan  dan   menyerang.  Praktisi  biasa  menggunakan  tangan,  siku,  lengan,  kaki,  lutut  dan  telapak  kaki  dalam  serangan.  Teknik  umum  termasuk  tendangan,  pukulan,  sandungan,   sapuan,   mengunci,   melempar,   menahan,   mematahkan   tulang   sendi, dan lain-lain.
3.    Jurus
            Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh   bagian   atas   dan   bawah,   yang   digunakan   sebagai   panduan   untuk   menguasai   penggunaan   teknik-teknik   lanjutan   pencak   silat   (buah),   saat   dilakukan   untuk   berlatih   secara   tunggal   atau   berpasangan.   Penggunaan   langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki.
        Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
4.    Aspek dan bentuk
            Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
a.    Aspek Mental  Spiritual:  Pencak  silat  membangun  dan mengembangkan  kepribadian  dan  karakter mulia  seseorang.  Para  pendekar  dan  maha  guru  pencak silat jaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya. 
b.    Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu  aspek yang  sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional. 
c.    Aspek Bela  Diri:  Kepercayaan  dan  ketekunan  diri  ialah  sangat  penting  dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat. 
d.    Aspek Olah  Raga:  Ini  berarti  bahwa  aspek  fisik  dalam  pencak  silat  ialah  penting.   Pesilat   mencoba   menyesuaikan   pikiran   dengan   olah   tubuh.  
        Kompetisi  ialah  bagian  aspek  ini.  Aspek  olah raga  meliputi  pertandingan 
dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.  Bentuk  pencak  silat  dan  padepokannya  (tempat  berlatihnya)  berbeda  satu  sama  lain,  sesuai  dengan  aspek-aspek  yang  ditekankan.  Banyak  aliran  yang  menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau  dan  monyet  ialah  contoh  dari  aliran-aliran  tersebut.  Ada  pula  yang  berpendapat   bahwa   aspek   bela   diri   dan   olah   raga,   baik   fisik   maupun   pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. 
5.    Tingkat kemahiran
            Secara  ringkas,  murid  silat  atau  pesilat  dibagi  menjadi  beberapa  tahap  atau  tingkat kemahiran, yaitu:
a.    Pemula, diajari semua  yang tahap  dasar seperti kuda-kuda, teknik tendangan,  pukulan,  tangkisan,  elakan,  tangkapan,  bantingan,  olah  tubuh,  maupun rangkaian jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI 
b.    Menengah,  di  tahap  ini,  pesilat  lebih  difokuskan  pada  aplikasi  semua 
gerakan  dasar,  pemahaman,  variasi,  dan  disini  akan  mulai  terlihat  minat  dan  bakat  pesilat,  dan  akan  disalurkan  kepada  masing-masing  cabang,  misalnya Olahraga & Seni Budaya. 
c.    Pelatih,  hasil  dari  kemampuan  yang  matang  berdasarkan  pengalaman  di  tahap  pemula,  dan  menengah  akan  membuat  pesilat  melangkah  ke  tahap  selanjutnya,   dimana   mereka   akan   diberikan   teknik-teknik   bela   diri   perguruan, dimana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang dipercaya,  dan  mampu  secara  teknik  maupun  moral,  karena  biasanya  teknik  bela  diri  merupakan  teknik  tempur  yang  sangat  efektif  dalam  melumpuhkan lawan / sangat mematikan . 
d.    Pendekar,   merupakan   pesilat   yang   telah   diakui   oleh   para   sesepuh  
perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.  Berdasarkan karakteristik umum pencak silat di atas, pada PSHT terdapat karakteristik  khusus  yang  membedakannya  dengan  organisasi  atau  aliran  pencak  silat lainnya.
Diantara karakteristik khusus tersebut adalah:
1)    Untuk  menjadi  saudara pada Persaudaraan Setia Hati Terate,sebelumnya  seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil. Pada tahap ini seseorang tersebut disebut sebagai siswa atau calon saudara.
2)    Selama dalam proses latihan pencak silat, seorang pelatih/warga (saudaraSH) juga memberikan pelajaran dasar ke-SH-an secara umum kepada para siswa.
3)    Setelah  menamatkan  pencak  silat  dasar  tersebut,  seseorang  yang  dianggap  sebagai warga atau saudara SH adalah apabila ia telah melakukan pengesahan yang dikecer  oleh  Dewan  Pengesahan.  Dewan  pengesahan  ini  termasuk  saudara  SH  yang  terbaik  dari  yang  terbaik  yang  dipilih  melalui  musyawarah  saudara-saudara  SH.  Proses  kecer  tersebut  berlangsung  pada  bulan  Syura.  Adapun  syarat  yang  harus  disediakan  dalam  pengeceran  antara  lain:  Ayam  jago, mori, pisang, sirih, dan lain sebagainya sarat-sarat yang telah ditentukan.
4)    Dalam  proses  pengeceran  ini,  kandidat  diberi  pengisian  dan  gemblengan  jasmani dan rohani dan ilmu ke-SH-an serta petuah-petuah, petunjuk-petunjuk secara  mendalam  dan  luas.  Saudara  SH  yang  baru  disahkan  tersebut,  dalam  tingkatan ilmu disebut sebagai saudara tingkat I (erste trap).
5)    Pada  PSHT  juga  dibagi  dalam  tiga  jenis  tingkatan  saudara  yaitu  saudara  SH  Tingkat I (ester trap), Tingkat II (twede trap), tingkat III (derde trap).
6)    Pada  PSHT  diajarkan  36  jurus  pencak  silat  yang  merupakan  warisan  dari  Ki  Ngabei  Soerodiwirjo.  Jurus-jurus  tersebut  merupakan  ramuan dari  beberapa  aliran  pencak  silat  yang  berada  di  nusantara,  di  antaranya  dari  Jawa  Barat,  Betawi (Jakarta),dan Minangkabau.
Read more