PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal yaitu :
A. Penjelasan Istilah Judul
B. Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
D. Signifikansi Penelitian
E. Asumsi
F. Pembatasan Ruang Lingkup Penelitian
G. Hipotesis
H. Cara Pendekatan
A. Penjelasan Istilah Judul
Untuk menghindari kesalahan persepsi mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah dari variable intinya. Adapun judul skripsi ini berbunyi Studi Perbandingan Antara Gaya Menggantung Dengan Gaya Jalan Di Udara Terhadap Prestasi Lompat Jauh Cabang Atletik Pada Siswa Putra Kelas X SMU Negeri 1 Lingsar Tahun Pembelajaran 2008/2009
Dari rangkaian kata-kata dalam judul ini maka istilah yang dijelaskan adalah sebagai berikut : (1) Studi, (2) Perbandingan (3) Gaya Menggantung, (4) Gaya Jalan Di udara, (5) Prestasi, (6) Lompat Jauh.
1. Studi Perbandingan
Kata Studi berasal dari bahasa Inggris yaitu “study”, yang mempunyai arti pelajaran yang menggunakan waktu dan pikiran untuk memperoleh ilmu pengetahuan (Zaeni Arifin, Th. 1984, hal 186). Ahli lain mengatakan study mempunyai arti mengadakan penyelidikan (Poerwadaminta, tahun 1996, hal. 84).
Berdasarkan rumusan di atas studi dimaksudkan dalam skripsi ini adalah mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang perbadingan antara gaya menggantung dengan gaya jalan di udara terhadap prestasi Lompat Jauh.
Perbandingan kata dasar “banding”, bandi berarti membadingkan, menyamakan yaitu mencari beda atau persamaan (harahap, th 1954, hal 84). Ahli lain mengatakan, perbandingan mempunyai arti pertimbangan antara beberapa benda atau perkara (poerwadarminta, tahun 1996, hal.84)
Perbandingan dalam penelitian ini adalah membandingkan atau mencari beda atau persamaan antara gaya menggantung dengan gaya jalan di udara terhadap prestasi lompat jauh.
2. Gaya Menggantung
Gaya menggantung adalah “sutau gerakan badan di udara seperti orang sedang menggantung dengan badan dilentingkan ke belakang”. (Aip Syaifuddin, tahun 1985, hal 59).
Sedang pendapat lain mengatakan bahwa :
Gaya menggantung atau tengadah sama dengan thehang adalah kaki yang diayun diangkat ke depan kemudian diturunkan bersamaan dengan panggul dibawah kedepan dalam sikap menengadah kaki bergantung lemas selanjutnya kedua kaki bersama-sama diacungkan kedepan dengan kepala nunduk seperti lutut siap untuk mendarat (Suarto Basuki, tahun 1979, hal. 98)
Jadi gaya menggantung dalam penelitian ini adalah suatu gerakan badan melayang di udara seperti orang bergantung dengan dilentingkan ke belakang.
3. Gaya Jalan Di udara
Gaya Jalan di udara adalah “suatu gerakan kaki seolah-olah berjalan di udara”. (Soegeng, tahun 1991, hal.143). sedangkan pendapat lain mengatakan,
Gaya jalan di udara adalah kedua kaki bergerak luas seperti bersepeda sedangkan lengan berfungsi sebagai penimbang. Pertama pada lari di udara, kemudian bergerak ke atas dan kebawah untuk membantu mengangkat kaki untuk posisi mendarat terakhir, tubuh bergerak ke depan sedikit, sedangkan kaki diluruskan ke depan (J.M. Ballesteres, tahun 1979, hal.53)
4. Prestasi
Yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang dicapai atau dikerjakan (WJS. Poerwadarminta, th.1984 hal.765). Ahli lain mengatakan bahwa “Prestasi merupakan batas kemampuan seseorang untuk mencapai sebuah hasil” (Aip Syarifuddin, Th. 7986, Hal.78). Jadi Perstasi yang penulis maksudkan disini adalah hasil yang dicapai atau dikerjakan
5. Lompat Jauh
Lompat jauh terdiri dari kata lompat dan jauh. Arti dari kata lompat adalah gerakan lompat ke depan atas dengan cepat, sedangkan arti kata jauh adalah panjang antara atau jaraknya yang tidak dekat (WJS. Poerwadarminta, Tahun 1976, hal.720).
Pendapat lain mengatakan bahwa lompat jauh adalah mempunyai arti lompat jauh dengan awalan dan tumpuan satu kaki. (Tamsir Riyadi, Petunjuk Atletik, Hal.15). Jadi Lompat Jauh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Lompat jauh dengan awalan dan tumpuan satu kaki untuk mencapai suatu jarak
B. PERMASALAHAN
1. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesaia Negara yang sedang berkembang dan sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang termasuk pembangunan dalam bidang Olah Raga. Perkembangan olah Raga di tanah air kita semakin pesat jika dibangingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, seperti halnya pengadaan alat-alat dan fasilitas Olahraga yang merata, namun demikian pencapaian prestasi atlit tidak hanya didukung oleh adanya kelengkapan alat-alat dan fasilitas yang tersedia, tetapi sangat tergantung dari atlit itu sendiri dalam mengembangkan potensi yang dimiliki yaitu dengan jalan berlatih secara teratur. Dengan latihan yang terprogram dan teratur akan tercipta atlit-atlit dengan penampilan yang bermutu. Demikian halnya dengan olah raga cabang atletik khususnya lompat jauh memerlukan latihan yang teratur dan terprogram.
Dalam olahraga atletik khususnya lompat jauh terdapat bermacam-macam teknik yang harus dikuasai, antara lain, awalan, tolakan, sikap badan waktu di udara dan sikap waktu mendarat. Dalam lompat jauh terdapat 3 macam gaya antara lain :
1. Gaya Menggantung
2. Gaya Jalan Di udara
3. Gaya Jongkok
Dari Ketiga gaya tersebut mungkin masing-masing memiliki keistimewaan tersendiri dan cara pelaksanaannya tergantung pada masing-masing atlit. Dari pengamatan sehari-hari dapat kita lihat ada atlit yang lebih berprestasi dengan gaya menggantung dan ada pula atlit yang berprestasi dengan menggunakan gaya jalan di udara. Sejauh mana masing-masing jenis gaya memberikan prestasi lompatan terjauh merupakan salah satu problema yang belum banyak dikaji secara ilmiah.
Dari uraian di atas dalam penelitian ini penulis mencoba meneliti tentang perbandingan antara gaya menggantung dengan gaya jalan di udara pada siswa SMU Negeri 1Lingsar Lombok Barat Tahun Pelajaran 2008/2009.
2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbandingan prestasi lompatan antara gaya menggantung dengan gaya jalan di udara pada siswa kelas X SMU Negeri I Lingsar Tahun Pelajaran 2008/2009”.
C. TUJUAN PENELITIAN
Setiap usaha yang dilakukan seseorang tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai, demikian pula dengan penelitian ini. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah “Ingin mengetahui apakah ada atau tidak ada perbandingan prestasi lompat jauh antara gaya menggantung dengan gaya jalan di udara pada siswa kelas X SMU Negeri 1 Lingsar Tahun Pelajaran 2008/2009”
D. SIGNIFIKASI PENELITIAN
Signifikasi penelitian dalam hal ini artinya kegunaan bagi suatu penelitian (Indun, Tahun 1986, Hal.11). Setelah diketahui ada tidaknya perbedaan antara gaya menggantung dengan gaya jalan di udara terdapat prestasi lompat jauh cabang atletik dengan suatu harapan akan mempunyai arti dan kegunaan sebagai berikut :
1. Signifikasi Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan sebagai bahan perbandingan bagi para ilmuan dalam usaha meningkatkan prestasi lompat jauh.
2. Signifikasi Praktis
Informasi yang diperoleh melalui penelitian ini diharpkan berguna bagi para guru olah raga dan pendidik dalam membina prestasi lompat jauh khususnya bagi siswa di SMU Negeri 1 Lingsar.
E. ASUMSI YANG DIGUNAKAN
Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan asumsi adalah : suatu yang diperkirakan (Suparno HP, Tahun 1977, hal.29) pendapat lain nengatakan bahwa yang dimaksud dengan asumsi adalah : asumsi berarti anggapan benar tentang suatu fakta atau ide meliputi segi teori, metode serta pelaksanaan (indung, tahun 1986, Hal.12).
Dari kedua definisi di atas, ternyata saling melengkapi dan saling kait mengait sehingga dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan asumsi adalah anggapan atau dalil tidak perlu dibuktikan secara empiris.
Jadi asumsi dalam hubungannya dengan tulisan ini adalah adil atau teori yang sudah diyakini kebenarannya oleh penulis beserta factor-faktor tertentu yang berhubungan dengan permasalahannya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah.
1. Asumsi Teoritis
Gaya dan gerak yang berbeda dalam suatu lompatan akan memberikan hasil yang berbeda terhadap jauh dekatnya lompatan.
2. Asumsi Metorik
a. Metode Penentuan Subjek menggunakan metode Proporsional random sampling dengan asumsi kondisi sample dapat mewakili kondisi seluruh populasi.
b. Metode Pengumpulan data menggunakan tes perbuatan dan metode dekumenter dan metode observasi, dengan asumsi tes dan documenter dapat menyediakan data sesuai dengan tujuan penelitian.
c. Metode analisa data menggunakan analisis statistik dengan rumus tes karena data-data dikumpulkan dalam bentuk kuantitatif .
3. Asumsi Dari Segi Pelaksanaan
Penelitian terlaksana karena :
a. Lokasi Penelitian relatif dekat, sehingga memungkinkan pelaksanaan penelitian dengan mudah.
b. Sumber data ada.
c. Adanya dosen pembimbing dan literatur yang memadai.
F. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Variabel penelitian.
2. Populasi.
3. Tempat Pelaksanaan.
G. HIPOTESIS
Pada umumnya setiap penelitian mempergunakan hipotesis. Demikian juga terhadap permasalahan yang dikemukakan dalam skrispsi ini. Sebelum menggunakan hipotesis tesebut ada baiknya dijelaskan arti dan penerapan hipotesis dalam suatu penelitian. Untuk menggunakan pengertian hipotesis penulis mengambil beberapa penjelasan pengertian hipotesis seperti :
Sutrisno Hadi menjelaskan bahwa Hipo berasal dari bahasa Yunani yang berarti bawah, kurang, lemah. Thesa dalam bahasa Yunani mempunyai arti Toeri, proporsi yang dijadikan sebagai bukti. Jadi Hipotesis ialah pernyataan yang masih lemah kebenarannya (Sutrisni Hadi, Tahun 1976, Hal.24).
Winarno Surakhman, mengemukakan secara etimologi,
Hipotesis berarti suatu yang masih kurang dari (Hypo), sebuah kesimpulan adalah pendapat (Thesa). Dengan kata lain bahwa Hipotesa adalah sebuah kesimpulan pendapat tetapi itu belum final, masih harus dibuktikan kebenarannya, hipotesis adalah suatu jawaban dugaan, anggapan besar kemungkinan untuk menjadi jawaban yang benar. (Winarni Surakhman, Tahun 1983, Hal.36).
Sedangkan Ahli lain mengatakan bahwa hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris ( Muh. Nasir. PH.D, Tahun 1983, Hal.28).
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis dapat mengemukakan Hipotesis alternatif (H) yang berbunyi :
Ada perbedaan prestasi lompat jauh gaya menggantung dengan gaya jalan di udara pada siswa Kelas X SMU Negeri 1 Lingsar Tahun Pelajaran 2008/2009.
H. CARA PENDEKATAN
Cara pendekatan dalam suatu penelitian pada umumnya dapat dibagi menjadi dua cara yaitu :
1. Pendekatan Eksperimen
Pendekatan Eksperimen ini mengisaratkan bahwa gejala yang diselidiki ditimbulkan dengan sengaja artinya gejala yang diselidiki oleh peneliti dibentuk oleh suasana buatan untuk selanjutnya dapat dilakukan pengamatan secara teliti.
2. Pendekatan Empiris
Pendekatan Empiris ini mengisyaratkan bahwa gajala yang diselidiki telah muncul dengan sendirinya tampa melibatkan peneliti karena itu peneliti tinggal mengamati gejala yang diselidiki.
Jadi pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen, karena meskipun tidak dilakukan interpensi, tetapi gejala yang diselidiki dimunculkan peneliti dalam bentuk test perbuatan.
0 komentar